Pages

Translate

Subscribe:

Rabu, 02 April 2014

Kisah Orang-orang Sukses

Kisah Sukses Soichiro Honda

Everything start from a dream. Kalimat itu ada benarnya. Banyak kisah sukses yang berawal dari bermimpi. Tidak terkecuali Soichiro Honda, sang Raja Jalanan. Sebelumnya, saya tekankan mimpi yang dimaksud di sini bukan wangsit atau wahyu, tapi tentang impian atau wish. Mari kita amati, seberapa hebat kekuatan mimpi dalam menciptakan kisah sukses.
Adalah Soichiro Honda, lahir di desa Komyo, Shizuoka, Jepang pada 17 November 1906 dari pasangan Gihei Honda, seorang tukang besi, dan istrinya Mika. Soichiro Honda lahir sebagai anak sulung dari sembilan saudara. Tinggal di keluarga sederhana yang tidak memiliki kisah sukses, bertempat tinggal di daerah terpencil yang minim sarana dan obat-obatan membuat kehidupannya tidak mudah. Tapi ia memiliki mimpi yang sangat tinggi.
Sejak kecil, Soichiro Honda telah menunjukkan kecintaannya pada mesin dan otomotif. Sebelum masuk sekolah, Honda kecil telah membantu ayahnya mereparasi alat-alat pertanian di bengkel ayahnya. Ia juga bisa berdiri berjam-jam hanya untuk mengamati cara kerja mesin penggiling padi.
Di masa sekolahnya, Honda tidak memiliki kisah sukses dalam bidang akademik. Nilai-nilai ulangannya jelek. Ia juga sering membolos. Namun sebenarnya ia memiliki bakat di kelas sains yang mempelajari tentang mesin. Dengan mudah, ia dapat menangkap penjelasan gurunya.
Ketika berusia 8 tahun, Honda nekat bersepeda sejauh 10 mil hanya untuk melihat pesawat terbang. Dan ia begitu senang ketika melihat ada mobil yang melintas di desanya. Pada usia 12 tahun, Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda dengan model rem kaki.
Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke Tokyo untuk mencari kerja. Ia diterima di Hart Sokay Company, pada awalnya hanya bekerja sebagai cleaning service merangkap pengasuh bayi bos nya. Hingga akhirnya sang pemilik menemukan bakat Honda dalam bidang mesin.
Ia sungguh cekatan dan jenius dalam masalah mesin sehingga bosnya senang dengan nya. 6 tahun ia bekerja di perusahaan itu. Pada umur 21 tahun, bosnya berkeinginan membuka cabang di Hamamatsu, dan Honda pun dipilih untuk memimpin kantor cabang itu.
Di kantor cabang ini prestasinya membaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak bengkel-bengkel lain. Hasil kerjanya pun cepat dan tepat. Honda tidak segan-segan bekerja sampai larut malam, tanpa mengurangi kreativitasnya.
Salah satu buah kreativitasnya adalah penemuan velg dengan jari-jari logam ketika ia berusia 30 tahun. Pada zaman itu, mobil-mobil masih menggunakan velg dengan jari-jari kayu. Jari-jari kayu ini, selain tidak bagus dalam meredam getaran, juga mudah terbakar. Penemuan Honda ini menjadi hak patennya yang pertama sekaligus kisah sukses nya yang pertama.
Penemuan ini membuat Honda ingin membangun usaha sendiri. Ia keluar dari perusahaan tempatnya bekerja pada tahun 1938 dan memutuskan membangun usaha pembuatan ring piston. Sayang ring piston buatannya ditolak Toyota karena kualitasnya dianggap tidak memenuhi syarat.
Kisah sukses Honda pun berganti dengan kegagalan. Kegagalan ini membuat ia jatuh sakit. Teman-temannya menyesalkan pengunduran dirinya dari perusahaan tempatnya bekerja dulu. Namun bukan Honda namanya kalau tenggelam dalam kegagalan. 2 bulan kemudian, ia bangkit kembali dengan bermodalkan mimpinya.
Untuk menemukan solusi dari ring piston, Honda kuliah lagi. Tiap pulang kuliah, Honda segera ke bengkelnya untuk mempraktekan pengetahuan yang baru diperoleh. Tidak jarang Honda mengkritik rektornya karena dianggap terlalu bertele-tele, menitik beratkan teori daripada praktek. Setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah.
Akhirnya kerja kerasnya mulai menorehkan kisah sukses. Ring Piston ciptaannya diterima Toyota, yang langsung memberikan kontrak. Ketika mimpinya hampir menjadi kenyataan, niatnya membangun pabrik terpaksa diurungkan. Pemerintah Jepang yang siap perang, tidak memberikan dana kepada industri-industri. Ia pun tidak kehabisan akal mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Lagi-lagi musibah datang. Setelah perang dunia II meletus, pabriknya sempat terbakar dua kali.
Namun, Honda tidak patah semangat. Ia bergegas mengumpulkan karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik. Sekali lagi pabriknya hancur oleh gempa bumi. Akhirnya Honda menjual pabrik ring pistonnya ke Toyota. Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal.
Pada tahun 1947,seusai perang dunia II, Jepang mengalami kondisi ekonomi yang sangat memprihatinkan. Sampai-sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya untuk membeli makanan bagi keluarganya.
Dalam keadaan terdesak, Honda tidak kehabisan ide cemerlang. Idenya memasang mesin pada sepeda dengan memanfaatkan mesin-mesin bekas perang, yang menjadi cikal bakal sepeda motor zaman sekarang. Ciptaanya ini mendapatkan respon yang baik dari masyarakat sekitar. 24 September 1948, berdirilah Honda Motor Company dengan produk pertamanya yang dinamakan “Dream” dengan slogan perusahaan Honda yaitu “The Power Of Dream” . Awal dari kisah sukses nya.
Meski sepeda motornya sukses, Honda ternyata terbentur masalah finansial bahkan terancam bangkrut. Ia memang seorang penemu dan mekanik yang hebat namun tidak pandai mengelola keuangan. Inilah yang kemudian mempertemukan dirinya dengan Takeo Fujisawa orang yang sangat berpengaruh pada kelangsungan bisnis Honda selanjutnya. Saat itu Honda berusia 42 Tahun dan Fujisawa berusia 38 tahun.
Duet kedua orang ini berhasil membuat Honda mewujudkan mimpi dan keinginannya untuk menjangkau dunia. Akhirnya, seperti yang kita ketahui, produk-produk Honda tak hanya menjadi nomor 1 di Jepang tetapi juga di berbagai belahan dunia.
Soichiro Honda, oleh karyawannya dikenal sebagai pemimpin yang keras. Namun sikapnya menjadi lembut ketika acara minum sake bersama. Satu hal lagi yang patut dipuji dari Honda adalah sikap nya yang anti-nepotisme dalam menentukan jabatan di perusahaannya.
Sepanjang hidupnya, Soichiro Honda dikenal sebagai orang yang selalu berjiwa muda. Walaupun usianya semakin bertambah tua tapi semangatnya tidak pernah berkurang. Pada 5 Agustus 1991, Honda meninggal di usia 84 tahun akibat penyakit lever.
Honda berkata “Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan saya” . Pesan Honda : “ Ketika Anda mengalami kegagalan, mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru dan berusahalah untuk merubah mimpi itu menjadi kenyataan.”
Soichiro Honda membuktikan pada kita bahwa orang yang asalnya miskin, ndeso, minim pendidikan dan modal kecil juga bisa sukses, bahkan merajai dunia. Ketika gagal – ia bangkit, ketika menemui kesulitan dalam temuannya – ia belajar. Yang bisa kita pelajari dari kisah sukses Honda adalah berani bermimpi , mau belajar, bekerja giat, dan semangat pantang menyerah. Mari belajar dari solusi sukses Honda.
Setiap kali merasa gagal dan putus asa, ingatlah filosofi Honda: “The Power of Dream” . Mimpi dapat menjadi bahan bakar yang mendorong kita untuk mencapai sukses. Beranilah untuk bermimpi, lakukan sesuatu untuk mewujudkan mimpi anda, dan jangan pernah menyerah. Never Give Up!
Berbicara tentang air minum dalam kemasan, yang pertama muncul dalam benak kita pastilah Aqua. Memang merk yang satu ini telah menjadi top brand di Indonesia. Hampir setiap orang di Indonesia pasti tahu atau minimal pernah mendengar nama Aqua. Bagaimana kisah sukses Aqua sampai bisa seperti sekarang?
Kisah sukses ini berawal dari sosok Tirto Utomo(alm.) yang menggagas berdirinya Aqua. Pria kelahiran Wonosobo, 9 Maret 1930 ini menggagas lahirnya industri air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia melalui PT Golden Mississippi pada tanggal 23 Pebruari 1973. Produk pertamanya saat itu adalah Aqua botol kaca 950 ml yang kemudian disusul kemasan AQUA 5 galon, pada waktu itu juga masih terbuat dari kaca.
Pada awal kemunculannya, Aqua tidak langsung menuai kisah sukses nya seperti sekarang ini. Bahkan tahun 1974 sampai 1978 adalah masa-masa sulit bagi perusahaan ini. Saat itu permintaan konsumen masih sangat rendah. Masyarakat kala itu masih “asing” dengan air minum dalam kemasan. Apalagi harga 1 liter Aqua lebih mahal daripada harga 1 liter minyak tanah.
Aqua tidak akan menuai kisah sukses bila langsung menyerah saat itu. Dengan berbagai upaya dan kerja keras, akhirnya Aqua mulai diterima masyarakat luas. Perlahan tapi pasti, merk ini semakin menorehkan kisah sukses nya. Bahkan tahun 1978, Aqua telah mencapai titik BEP. Dan saat itu menjadi batu loncatan kisah sukses Aqua yang terus berkembang pesat.
Pada saat itu, produk Aqua ditujukan untuk market kelas menengah ke atas, baik dalam rumah tangga, kantor-kantor dan restoran. Namun sejak tahun 1981, Aqua telah berganti kemasan dari semula kaca menjadi plastik sehingga melahirkan berbagai varian kemasan. Hal ini menyebabkan distribusi yang lebih mudah dan harga yang lebih terjangkau sehingga produk Aqua dapat dijangkau masyarakat dari berbagai kalangan. Di tahun 1981 ini juga, Aqua mengganti sumber airnya dari air sumur bor ke air dari mata air pegunungan.
Bahkan dalam segi kemasan pun, Aqua telah menjadi pelopor. Botol plastiknya yang semula berbahan PVC yang tidak ramah lingkungan, sejak 1988 telah diganti menjadi bahan PET. Padahal saat itu di Eropa masih menggunakan bahan PVC. Selain itu desain botol Aqua berbentuk persegi bergaris yang mudah dipegang telah menggantikan desain botol bulat Eropa. Bahkan botol PET ciptaan Aqua ini telah dijadikan standar dunia.
Kisah sukses Aqua tidak hanya sebatas di dalam negeri, tapi juga mancanegara. Sejak 1987, produk Aqua telah diekspor ke berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, Fillipina, Australia, Maldives, Fuji, Timur Tengah dan Afrika. Berbagai prestasi dan penghargaan pun didapatkan baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Bahkan almarhum Tirto Utomo pun dinobatkan sebagai pencetus air minum dalam kemasan dan masuk dalam “Hall of Fame” . Dan berdasarkan survey Zenith International, sebuah badan survey Inggris, Aqua dinobatkan sebagai merk air minum dalam kemasan terbesar di Asia Pasifik, dan air minum dalam kemasan nomor dua terbesar di dunia. Sebuah prestasi yang membanggakan untuk produk dalam negeri.
Dari kisah sukses Aqua, kita dapat belajar bahwa inovasi itu sangat penting. Sebuah ide yang tampaknya nyeleneh atau tidak lazim, seringkali malah membawa kisah sukses yang besar. Jadi, jangan takut untuk berinovasi.
Top of Form
Bottom
Kisah Nyata Pekerja Rendahan yang Sukses Hingga Menjadi Menteri
Pekerja Rendahan

Seorang pemuda miskin,yang tinggal di negara Arab, bekerja sebagai pekerja rendahan di salah satu perusahaan minyak terkemuka di sana. Sebagai buruh, hari demi hari dia lalui dengan bekerja keras , gajinya tidak seberapa, hanya cukup untuk makan sehari-hari. Hingga suatu hari dia merasa kehausan, sangat haus, kita bisa membayangkan betapa panas dan gersangnya disana.
Pemuda ini melihat ada botol air minum di meja, lalu ia bergegas meminumnya, tetapi sebelum air menyentuh bibir, dia tersentak dengan teriakan seorang insinyur. Heh, jangan kau minum , air ini khusus untuk insinyur. Hentak seorang Insinyur berwarga negara Amerika itu. Hanya karena dia seorang pekerja rendahan, dia tidak bisa meminum segelas air, padahal dia sangat haus. Pemuda itupun bergumam apakah karena aku pekerja rendahan dan dia insinyur, sehingga aku tidak boleh meminum segelas air minum? Peristiwa menyedihkan dan menyakitkan itupun tak pernah ia lupakan.
Waktu demi waktupun dia jalani seperti sebelumnya, bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.  Namun ada yang luar biasa dari si pemuda ini, dia menjadikan peristiwa pahit pada waktu yang lalu itu ternyata menjadi cambuk untuk memotivasinya agar menjadi seseorang yang lebih baik.
Dengan tingkat pendidikan yang hanya lulusan SD,  tak membuatnya patah semangat. Kemudian ia dengan jerih payahnya kemudian berusaha melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP dan SMA di malam hari. Walau kerap kali ia mengalami kelelahan, namun tidak digubrisnya.
Akhirnya suatu hari, luluslah ia sebagai siswa lulusan SMA. Dan ternyata selama ini Perusahaan pun terkesan melihat  kerja kerasnya selama ini, akhirnya ia pun mendapatkan beasiswa belajar ke Amerika, mendapatkan beasiswa S1 hingga S2.
Setelah ia lulus menyandang gelar S2 lulusan Universitas di Amerika. Ia dipanggil oleh perusahaan minyak dimana ia mengabdikan diri untuk kembali bekerja, namun tidak untuk menjadi pegawai rendahan, ia ditugaskan menggantikan posisi wakil direktur sebelumnya. Jabatan tertinggi yang bisa diduduki oleh orang lokal pada saat itu.
Ternyat            a Allah merubah nasib si pemuda itu sekaligus insinyur yang dulu menghinanya. Kini dia menjadi atasan dari seorang insinyur yang dulu pernah melarang dia meminum air disaat ia sangat kehausan. Namun walau ia masih mengingat kejadian pahit itu, tetapi  jiwanya tetap dalam keadaan bersih dari dendam, karena dia hanya menjadikan itu sebagai cambukan agar ia dapat menjadi orang yang sukses. Bagi sebagian besar orang mungkin akan berpikir untuk balas dendam atas sakit hati yang dialaminya itu.
Ditangannya perusahaan ini semakin menggurita dan kepemilikan Arab Saudi semakin dominan. Kisah diatas adalah kisah nyata dari seorang Ali bin Ibrahim Al-Naimi  pemimpin perusahaan minyak terbesar di Saudi Arabia, Aramco(Arabian American Oil Company). Saat ini Aramco menghasilakn 3.4 juta barrels (540,000,000 m3) dan mengendalikan lebih dari 100 ladang migas di Saudi Arabia dengan total cadangan 264 miliar barrels (4.20×1010 m3) minyak dan 253 triliun cadangan gas alam ( catatan tahun 2011 ).

Raja Arab memberikan kepercayaan kepada dia sebagai Menteri Perminyakan dari tahun 1995 sampai saat ini dikarenakan prestasinya itu.Bottom of Form

1 komentar:

  1. Nice info..

    Belajar sesuatu yang baru dan menghasilkan uang! Saya baru saja menutup perdagangan dengan 168.00 pips keuntungan dan memperoleh uang ekstra di AGEA (www.agea.com)!

    BalasHapus

 
Efek Blog