Pages

Translate

Subscribe:

Rabu, 02 April 2014

CONTOH JENIS KARANGAN

CONTOH JENIS KARANGAN
  1. Karangan Narasi
Aku adalah seorang gadis yang tinggal di sebuah apartemen sederhana di tengah kota Jakarta. Aku juga adalah salah satu mahasiswi semester awal di universitas swasta di Jakarta. Sebenarnya aku berasal dari Palembang tapi aku ingin bisa hidup mandiri dan sukses di daerah orang. Aku berniat untuk memulai hidupku di Jakarta ini. Aku memiliki tekad bahwa aku tidak akan pulang ke kampung bila aku belum sukses di Jakarta. Setiap hari aku hanya berjalan kaki menuju kampusku, karena letaknya tidak jauh. Jujur aku kesepian, tapi biarlah. Toh aku niat datang ke Jakarta untuk memulai kesuskesan. Apa yang ku jalani di Jakarta ini semuanya ku lakukan sendirian.
Aku kurang begitu suka dengan namanya pergaulan yang meriah. Aku menyukai kesunyian, Tidak seperti orang lain yang senang terhadap hal-hal ramai. Aku lebih menyukai hal-hal yang tenang, seperti air mengalir yang membawa kedamaian. Orang lain lebih suka untuk menghabiskan uangnya untuk kesenangan pribadinya, namun aku lebih suka menabung uang untuk masa depan yang akan datang. Karena masa depan ditentukan oleh diri sendiri, kesuksesan pun datang jika ada usaha yang mendorongnya. Rasa rindu terhadap keluarga pun terus membara, membuatku semakin bersemangat untuk memperoleh sukses di Jakarta yang serba susah ini. Aku yakin suatu saat nanti, usahaku tidak akan sia-sia. Aku akan menjadi seseorang yang sukses, hingga keluargaku akan bangga terhadap hasil usahaku selama ini.

  1. Karangan Deskripsi
Kamar itu, menurut penglihatan saya, sangatlah besar dan bagus. Sebuah tempat tidur besi besar dengan kasur, bantal, guling, dan kelambu yang serba putih, berenda dan berbunga putih, berada di kamar dekat dinding sebelah utara. Kemudian, satu cermin oval besar tergantung di dinding selatan. Di kamar itu juga ada lemari pakaian yang amat besar terbuat dari kayu jati. Lemari kokoh itu tepat berada di samping pintu kamar. Sebelah tempat tidur terletak meja berbentuk persegi panjang berwarna coklat. Disana terletak sebuah rak dengan buku-buku pelajaran yang tertata rapi. Selain itu terdapat alat tulis lengkap yang tersimpan dalam sebuah kotak kecil berhias bunga. Selain itu dilengkapi fasilitas pembelajaran yaitu laptop dan lampu belajar.
Cat kamar itu terdiri atas warna Pink dan Biru, di dinding sebelah tempat tidur terdapat lukisan bunga dengan sebuah kupu-kupu diatasnya, juga terdapat beberapa daun yang jatuh dari pohonnya. Di depan tempat tidur terdapat sofa yang lumayan panjang yang digunakan untuk bersantai sambil menonton Televisi yang berada di depan sofa.
Kamar itu mempunyai dua jendela, yang keduanya bisa dibuka untuk menikmati udara sejuk di pagi hari. Jendela tersebut ditutupi oleh kain berwarna putih dengan corak yang indah. Di bawah jendela terdapat tempat sampah berbentuk tabung yang berwarna hijau tua.

3.      Karangan Argumentasi
Ada mahluk ruang angkasa atau UFO menjadi pembicaraan banyak orang saat ini. Banyak bukti-bukti yang menguatkan adanya UFO trsebut. Dimulai dari adanya rekaman tentang munculnya pesawat UFO, adanya rekaman bahwa UFO pernah mengunjungi salah seorng penduduk dan berkomunikasi, dan juga ada rekaman bahwa UFO jga telah mencoba untuk berkomunikasi secara langsung dengan orang-orang bumi. Lalu selain itu juga telah di gemparkan adanya Crop Cycle yang di sebutkan bahwa mahluk alienlah yang telah membuat itu. Karena sangat mustahil bila ada manusia yang dapat membuat gambar atau karya seperti itu. Sampai saat ini para ilmuan belum memastikan ada atau tidaknya mahluk alien ini, tetapi dari bukti-bukti yang ada itu memperkuat dugaan bahwa mereka memang ada.
Selain itu keberadaaan UFO terjadi pro dan kontra dikalangan masyarakat, ada yang menilai itu mustahil, dan ada juga sepenuhnya percaya terhadap keberadaannya. Yang jelas, fenomena keberadaan UFO sudah terjadi di beberapa Negara, termasuk di Indonesia sendiri.

4.      Karangan Persuasi
Sistem pendidikan di Indonesia yang dikembangkan sekarang ini masih belum memenuhi harapan. Hal ini dapat terlihat dari keterampilan membaca siswa kelas IV SD di Indonesia yang berada pada peringkat terendah di Asia Timur setelah Philipina, Thailand, Singapura, dan Hongkong. Selain itu, berdasarkan penelitian, rata-rata nilai tes siswa SD kelas VI untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA dari tahun ke tahun semakin menurun. Anak-anak di Indonesia hanya dapat menguasai 30% materi bacaan. Kenyataan ini disajikan bukan untuk mencari kesalahan penentu kebijakan, pelaksana pendidikan, dan keadaan yang sedang melanda bangsa, tapi semata-mata agar kita menyadari sistem pendidikan kita mengalami krisis. Untuk meningkatkan pendidikan, harus dilakukan beberapa upaya yaitu menyediakan sarana belajar yang lengkap, mengembangkan minat siswa terhadap pelajaran, tegas dalam menindak siswa yang malas, dan lebih menambah pengetahuan siswa dalam negeri maupun luar negeri. Oleh karena itu, semua pihak perlu menyelamatkan generasi mendatang. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem pendidikan nasional, karena apabila dibiarkan sistem pendidikan Indonesia akan hancur dengan generasinya yang kurang pengetahuan.
Kita sebagai generasi Indonesia juga harus menanamkan semangat yang lebih agar dapat menempuh kesuksesan dalam hal pembelajaran, kerana dengan semangat juga minat yang kuat dan motivasi yang mendorong akan menjadikan kemauan dan tekad yang besar untuk berusaha memperbaiki sistem pendidikan maka sistem pendidikan Indonesia akan bangkit dan kedudukannya tidak akan pada peringkat rendah di Asia Timur. Generasi yang pintar akan menyelamatkan Indonesia, meningkatkan Sumber Daya Manusia dan memperkokoh Negara Indonesia.

5.      Karangan Eksposisi
            Selama hidup kita kurang lebih menempuh pendidikan minimal 6-9 tahun. Di mulai dari kita masuk TK, SD, SMP, SMA, sampai Perguruan Tinggi. Itu semua kita tempuh dengan jangka waktu yang tidak sebentar.
Semua proses yang kita ajalani adalah dengan bertujuan untuk mencapai sebuah tujuan hidup yang telah kita susun. Kita hidup bukan hanya sekedar melakukan hal-hal yang ringan saja, tetapi juga hal-hal berat seperti perjuangan dalam mencapai kesuksesan hidup. Kesuksesan itu tidak dapat di raih tanpa menempuh pendidikan. Saat kita ingin bisa besosialisasi smasa kcil, kita akan masuk ke TK. Saat sudah lulus dari TK,kita akan melanjutkan ke SD. Setelah di SD kita akan belajar bagaimana menghadapi masalah-masalah ringan. Lalu kita beranjak ke SMP. Di SMP kita mulai membuka wawasan kita tentang dunia luar. Banyak pengaruh baik dan buruk yng masuk ke dalam diri kita. Itu adalah masa transisi kita dari masa kanak-kanak ke masa remaja. Lalu saat kita beranjak SMA, kita mulai dalam tahap pendewasaan. Dimana saat SMA kita sudah dapat berfikir mana yang aik dan buruk bagi diri kita. Semua rasa ingin tahu yang kita alami, kita lakukan saat SMA. Saat sudah selesai menempuh pendidikan di SMA, kita beranjak ke Perguruan Tinggi. Disinilah kita akan berfikir keras dalam memikirkan masa depan kita. Kita akan slalu memikirkan sgala sesuatunya secara matang. Disinilah kita mulai memupuk sgala sesutu untuk masa depn kita. itu semua adalah proses dimana kita dapat mencapai apa yang menjadi tujuan hidup kita agar kita bisa suskes dimasa mendatang. Setelah belajar di Perguruan Tinggi mungkin kita akan melanjutkan untuk mencari suatu Pekerjaan.
Dalam hal mencari pekerjaan itu tidak mudah. Bukan hanya pengetahuan saja yang menjadi bekal, namun kepribadian dan keterampilan perlu didapatkan. Dalam mencari suatu pekerjaan kita tentu harus selektif terhadap pekerjaan tersebut, apakah sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki ataukah tidak. Minat dan bakat sangat diperlukan untuk melancarkan pekerjaan dengan mudah. Setelah menemukan pekerjaan yang tepat, kita bisa melamar pekerjaan tersebut.


0 komentar:

Posting Komentar

 
Efek Blog