CONTOH JENIS
KARANGAN
- Karangan Narasi
Aku adalah seorang gadis yang
tinggal di sebuah apartemen sederhana di tengah kota Jakarta. Aku juga adalah
salah satu mahasiswi semester awal di universitas swasta di Jakarta. Sebenarnya
aku berasal dari Palembang tapi aku ingin bisa hidup mandiri dan sukses di
daerah orang. Aku berniat untuk memulai hidupku di Jakarta ini. Aku memiliki
tekad bahwa aku tidak akan pulang ke kampung bila aku belum sukses di Jakarta.
Setiap hari aku hanya berjalan kaki menuju kampusku, karena letaknya tidak
jauh. Jujur aku kesepian, tapi biarlah. Toh aku niat datang ke Jakarta untuk
memulai kesuskesan. Apa yang ku jalani di Jakarta ini semuanya ku lakukan
sendirian.
Aku kurang begitu suka dengan
namanya pergaulan yang meriah. Aku menyukai kesunyian, Tidak seperti orang lain yang senang
terhadap hal-hal ramai. Aku lebih menyukai hal-hal yang tenang, seperti air
mengalir yang membawa kedamaian. Orang lain lebih suka untuk menghabiskan
uangnya untuk kesenangan pribadinya, namun aku lebih suka menabung uang untuk
masa depan yang akan datang. Karena masa depan ditentukan oleh diri sendiri,
kesuksesan pun datang jika ada usaha yang mendorongnya. Rasa rindu terhadap
keluarga pun terus membara, membuatku semakin bersemangat untuk memperoleh
sukses di Jakarta yang serba susah ini. Aku yakin suatu saat nanti, usahaku
tidak akan sia-sia. Aku akan menjadi seseorang yang sukses, hingga keluargaku
akan bangga terhadap hasil usahaku selama ini.
- Karangan Deskripsi
Kamar itu, menurut penglihatan saya, sangatlah
besar dan bagus. Sebuah tempat tidur besi besar dengan kasur, bantal, guling,
dan kelambu yang serba putih, berenda dan berbunga putih, berada di kamar dekat
dinding sebelah utara. Kemudian, satu cermin oval besar tergantung di dinding
selatan. Di kamar itu juga ada lemari pakaian yang amat besar terbuat dari kayu
jati. Lemari kokoh itu tepat berada di samping pintu kamar. Sebelah tempat tidur terletak meja berbentuk persegi
panjang berwarna coklat. Disana terletak sebuah rak dengan buku-buku pelajaran
yang tertata rapi. Selain itu terdapat alat tulis lengkap yang tersimpan dalam
sebuah kotak kecil berhias bunga. Selain itu dilengkapi fasilitas pembelajaran
yaitu laptop dan lampu belajar.
Cat kamar itu terdiri atas warna Pink dan Biru, di
dinding sebelah tempat tidur terdapat lukisan bunga dengan sebuah kupu-kupu
diatasnya, juga terdapat beberapa daun yang jatuh dari pohonnya. Di depan
tempat tidur terdapat sofa yang lumayan panjang yang digunakan untuk bersantai
sambil menonton Televisi yang berada di depan sofa.
Kamar itu mempunyai dua jendela, yang keduanya bisa
dibuka untuk menikmati udara sejuk di pagi hari. Jendela tersebut ditutupi oleh
kain berwarna putih dengan corak yang indah. Di bawah jendela terdapat tempat
sampah berbentuk tabung yang berwarna hijau tua.
3.
Karangan Argumentasi
Ada mahluk ruang angkasa atau UFO
menjadi pembicaraan banyak orang saat ini. Banyak bukti-bukti yang menguatkan
adanya UFO trsebut. Dimulai dari adanya rekaman tentang munculnya pesawat UFO,
adanya rekaman bahwa UFO pernah mengunjungi salah seorng penduduk dan
berkomunikasi, dan juga ada rekaman bahwa UFO jga telah mencoba untuk
berkomunikasi secara langsung dengan orang-orang bumi. Lalu selain itu juga
telah di gemparkan adanya Crop Cycle yang di sebutkan bahwa mahluk alienlah yang
telah membuat itu. Karena sangat mustahil bila ada manusia yang dapat membuat
gambar atau karya seperti itu. Sampai saat ini para ilmuan belum memastikan ada
atau tidaknya mahluk alien ini, tetapi dari bukti-bukti yang ada itu memperkuat
dugaan bahwa mereka memang ada.
Selain itu keberadaaan UFO terjadi pro dan
kontra dikalangan masyarakat, ada yang menilai itu mustahil, dan ada juga
sepenuhnya percaya terhadap keberadaannya. Yang jelas, fenomena keberadaan UFO
sudah terjadi di beberapa Negara, termasuk di Indonesia sendiri.
4.
Karangan Persuasi
Sistem pendidikan di Indonesia yang
dikembangkan sekarang ini masih belum memenuhi harapan. Hal ini dapat terlihat
dari keterampilan membaca siswa kelas IV SD di Indonesia yang berada pada
peringkat terendah di Asia Timur setelah Philipina, Thailand, Singapura, dan
Hongkong. Selain itu, berdasarkan penelitian, rata-rata nilai tes siswa SD
kelas VI untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA dari tahun
ke tahun semakin menurun. Anak-anak di Indonesia hanya dapat menguasai 30%
materi bacaan. Kenyataan ini disajikan bukan untuk mencari kesalahan penentu
kebijakan, pelaksana pendidikan, dan keadaan yang sedang melanda bangsa, tapi
semata-mata agar kita menyadari sistem pendidikan kita mengalami krisis. Untuk meningkatkan pendidikan, harus dilakukan beberapa
upaya yaitu menyediakan sarana belajar yang lengkap, mengembangkan minat siswa
terhadap pelajaran, tegas dalam menindak siswa yang malas, dan lebih menambah
pengetahuan siswa dalam negeri maupun luar negeri. Oleh
karena itu, semua pihak perlu menyelamatkan generasi mendatang. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem pendidikan nasional, karena apabila dibiarkan sistem pendidikan Indonesia
akan hancur dengan generasinya yang kurang pengetahuan.
Kita sebagai generasi Indonesia juga harus menanamkan
semangat yang lebih agar dapat menempuh kesuksesan dalam hal pembelajaran,
kerana dengan semangat juga minat yang kuat dan motivasi yang mendorong akan
menjadikan kemauan dan tekad yang besar untuk berusaha memperbaiki sistem
pendidikan maka sistem pendidikan Indonesia akan bangkit dan kedudukannya tidak
akan pada peringkat rendah di Asia Timur. Generasi yang pintar akan
menyelamatkan Indonesia, meningkatkan Sumber Daya Manusia dan memperkokoh
Negara Indonesia.
5.
Karangan Eksposisi
Selama hidup kita
kurang lebih menempuh pendidikan minimal 6-9 tahun. Di mulai dari kita masuk
TK, SD, SMP, SMA, sampai Perguruan Tinggi. Itu semua kita tempuh dengan jangka
waktu yang tidak sebentar.
Semua proses yang kita ajalani
adalah dengan bertujuan untuk mencapai sebuah tujuan hidup yang telah kita
susun. Kita hidup bukan hanya sekedar melakukan hal-hal yang ringan saja,
tetapi juga hal-hal berat seperti perjuangan dalam mencapai kesuksesan hidup.
Kesuksesan itu tidak dapat di raih tanpa menempuh pendidikan. Saat kita ingin
bisa besosialisasi smasa kcil, kita akan masuk ke TK. Saat sudah lulus dari
TK,kita akan melanjutkan ke SD. Setelah di SD kita akan belajar bagaimana
menghadapi masalah-masalah ringan. Lalu kita beranjak ke SMP. Di SMP kita mulai
membuka wawasan kita tentang dunia luar. Banyak pengaruh baik dan buruk yng
masuk ke dalam diri kita. Itu adalah masa transisi kita dari masa kanak-kanak
ke masa remaja. Lalu saat kita beranjak SMA, kita mulai dalam tahap pendewasaan.
Dimana saat SMA kita sudah dapat berfikir mana yang aik dan buruk bagi diri
kita. Semua rasa ingin tahu yang kita alami, kita lakukan saat SMA. Saat sudah
selesai menempuh pendidikan di SMA, kita beranjak ke Perguruan Tinggi.
Disinilah kita akan berfikir keras dalam memikirkan masa depan kita. Kita akan
slalu memikirkan sgala sesuatunya secara matang. Disinilah kita mulai memupuk
sgala sesutu untuk masa depn kita. itu semua adalah proses dimana kita dapat
mencapai apa yang menjadi tujuan hidup kita
agar kita bisa suskes dimasa mendatang. Setelah belajar di Perguruan Tinggi mungkin kita akan
melanjutkan untuk mencari suatu Pekerjaan.
Dalam hal mencari pekerjaan itu tidak mudah.
Bukan hanya pengetahuan saja yang menjadi bekal, namun kepribadian dan keterampilan
perlu didapatkan. Dalam mencari suatu pekerjaan kita tentu harus selektif
terhadap pekerjaan tersebut, apakah sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki
ataukah tidak. Minat dan bakat sangat diperlukan untuk melancarkan pekerjaan
dengan mudah. Setelah menemukan pekerjaan yang tepat, kita bisa melamar
pekerjaan tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar